KENAPA PRESIDEN MEMBUNGKUK?
JOKOWI BEST IS
THE BEST
"Di
akhir acara, Jokowi membungkukkan badan serendah-rendahnya kepada puluhan ribu
guru itu. Sebuah kerendahan hati yang luar biasa dari seorang Presiden yang
tidak memandang tinggi jabatannya. Setinggi-tingginya ia berkuasa, ia adalah
murid yang terus belajar selamanya," ujar Denny.
"Selamat
hari Guru Nasional. Semoga ke depan bangsa kita lebih cerdas dan tidak mudah
dikadali oleh kadal berbaju politik dan agama," tandasnya.
Di hadapan hampir 40 ribu guru itu, menyampaikan banyak
pandangannya tentang situasi yang terjadi pada saat ini. Seakan Jokowi meminta
para guru untuk mulai mencermati peristiwa2 yang ada sekarang yang berakar pada
satu sumber, yaitu kebodohan..
Kebodohan memang menjadi musuh bangsa ini. Kebodohan bukan hanya
karena kurangnya pendidikan tetapi juga wawasan, yang membuat banyak orang
menjadi seperti padi yang berdiri tegak karena bulirnya tak berisi.
Jokowi seperti ingin berkata kepada para Guru bahwa masalah ini
adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab dirinya sebagai
Presiden saja. Dan terutama tanggung jawab para guru, baik itu guru mata
pelajaran umum maupun agama.
Kekurangan pengetahuan dan rendahnya wawasan membuat banyak
orang dengan mudah ditunggangi oleh kepentingan. "Pemimpin yang bodoh ada
karena pemilih yang bodoh.." Begitulah kira--kira pesan yang ingin
disampaikan.
Bagaimana tidak bodoh ? Ngitung aja salah. Monas sekecil itu
dibilang dihadiri tujuh koma lima juta orang. Padahal penduduk Jakarta saja dua
belas juta orang. Matematika manapun sulit akan membenarkan hitungan yang tidak
berlogika itu.
Di akhir acara, Jokowi membungkukkan badan serendah2nya kepada
puluhan ribu guru itu.
Selain menunjukkan sikap hormat kepada profesi mulia itu, Jokowi
juga seakan meminta dengan hormat Guru kembali pada model awalnya yaiu di Gugu
dan di Tiru. Gurulah yang harus memberi contoh awal kepada siswa-siswa mereka
supaya memberikan tauladan dan menghindarkan bangsa ini dari kebodohan
selamanya.
Sebuah kerendahan hati yang luar biasa dari seorang Presiden
yang tidak memandang tinggi jabatannya. Setinggi-tingginya ia berkuasa, ia
adalah murid yang terus belajar selamanya.
Selamat hari Guru Nasional. Semoga ke depan bangsa kita lebih
cerdas dan tidak mudah dikadali oleh kadal berbaju politik dan agama..
Komentar
Posting Komentar